Cari artikel disini

Rabu, 25 April 2018

ALFRED BERNHARD NOBEL

Alfred Bernhard Nobel dilahirkan di Stockholm - Swedia tanggal 21 Oktober 1833, meninggal di usia 63 tahun pada tanggal 10 Desember 1896, merupakan seorang kimiawan, insinyur sekaligus pebisnis handal. Beliau adalah penemu dinamit. Dari hasil bisnisnya, beliau mewakafkan sebagian hartanya untuk membuat Penghargaan Nobel.

ALFRED BERNHARD NOBEL

Alfred pada dasarnya memang keturunan ilmuwan, ayahnya yang bernama Immanuel Nobel merupakan seorang insinyur dan penemu, ia membangun jembatan dan mendesain bangunan serta melakukan percobaan dalam meledakkan batu dengan berbagai cara. Ibunya bernama Andriette Ahlsell Nobel, beliau memiliki dua orang kakak lelaki yaitu Robert dan Ludvig.

Sesuai keinginan ayahnya maka beliau dikirim ke luar negeri untuk belajar dan menjadi insinyur kimia. Yang mana kemudian beliau bekerja di sebuah laboratorium pribadi di Paris milik seorang kimiawan terkenal bernama TJ Pelouze. Di sana beliau bertemu dengan kimiawan asal Italia bernama Ascanio Sobrero (penemu nitrogliserin, yaitu suatu cairan berbahaya yang memiliki daya ledak tinggi). Penemuan Sobrero membuat Alfred sangat tertarik, untuk itu saat beliau kembali ke Rusia, beliau memutuskan bekerjasama dengan ayahnya untuk mengembang penemuan ini dan berkat bakatnya dalam bisnis, penemuan ini dikembangkan sebagai bahan peledak yang berguna secara komersial dan teknis. Maka dari itu, Alfred mulai melakukan berbagai percobaan, yang mana kemudian mengarahkannya untuk menemukan bahwa nitrogliserin bila dicampur tanah halus Kieselguhr dapat berubah menjadi suatu cairan berbentuk pasta yang kemudian bisa dibentuk menjadi batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor. Penemuan ini terjadi tahun 1866, yang mana setahun kemudian dipatenkan dan diberi nama dinamit. Alfred juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu.

Penemuan tersebut sangat laris dalam industri pembangunan, sehingga Alfred bisa membangun pabrik di 90 tempat berbeda. Antara lain di San Remo - Italia, Hamburg - Jerman, Ardeer - Skotlandia, Paris dan Sevran - Perancis, Karlskoga dan Stockholm - Swedia.

Beliau juga yang kemudian membuat karet dan kulit sintetis serta sutra tiruan, ditambah juga membuat gelatin, balistit, batu permata tiruan dan lain sebagainya. Hingga wafat di tahun 1896, Alfred memegang 355 hak paten.

Untuk membantunya dalam kerajaan bisnisnya, Alfred merekrut seorang sekretaris, karena beliau tidak pernah menikah, sekretaris tersebut adalah Bertha Kinsky von Chinic und Tettau (aktivis perdamaian, penulis buku "Buanglah Senjatamu"), namun karena Bertha kembali ke Austria dan menikah dengan Pangeran Arthur von Suttner, maka ia tidak lama bekerja bersama Alfred, namun begitu keduanya menjadi kawan akrab dan saling berkirim surat selama bertahun-tahun. Dari Bertha lah, kemudian Alfred memutuskan pada surat wasiatnya yang berupa Hadiah Nobel itu memasukkan kategori untuk badan ataupun perseorangan yang memajukan perdamaian. Hadiah ini meskipun awalnya dipertentangkan, akhirnya dapat diwujudkan pada tahun 1901, yang dibagikan di Stockholm - Swedia untuk bidang fisika, kimia, sastra, fisiologi dan obat. Untuk Nobel Perdamaian dibagikan di Kristiania (saat ini bernama Oslo) - Norwegia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar